Mengundang Tamu Di Jawa: Struktur Teks, Koteks, dan Konteks Pada Tradisi Lisan Ijeman Di Mertoudan Surakarta

Masyarakat Jawa di Desa Mertoudan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta memiliki tata cara unik untuk mengundang tamu pada helatan kenduri. Mengundang dilakukan secara lisan (ijeman) dan tulisan (uleman). Hari ini uleman lebih sering dipraktikkan lantaran praktis. Ditambah kalangan muda cenderung bergeser ke baru yang berbasis digital. Selain efisien, undangan digital dianggap relevan kondisi zaman. Kondisi tersebut membuat tradisi ijeman berpotensi punah. Hubungan antara bahasa budaya dalam ditempatkan sebagai pokok ini. Di samping usaha sistematis pemertahanan bahasa, studi akan menunjukkan relevansi dinamika kehidupan kiwari. Artikel berfokus struktur makna representasi masyarakat Jawa. Subtansi pembahasan mengacu paradigma antropolinguistik Sibrani melalui tiga parameter, keterhubungan, kebernilaian, sekaligus keberlanjutan. Data penelitian berupa transkrip percakapan informan saat melakukan kegiatan berlangsung Desember 2021 Surakarta. didukung data sekunder observasi wawancara dengan pakar praktisi kawasan Hasil (1) teks terdiri dari kata sambutan, pembukaan, isi, penutup (2) mengandung spiritual, sosial, fungsi filosofis, pragmatis, nilai etika moral.